Gagasankalbar.com – Presiden Mahasiswa Universitas OSO Pontianak, Irvan Surya, menyampaikan orasi ilmiah pada sesi pengenalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Angkatan ke-6, Selasa pagi (16/9), di Aula Universitas OSO Pontianak.
Dalam orasinya, Irvan menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh terjebak menjadi elit intelektual yang jauh dari masyarakat.

“Apa gunanya gelar dan teori jika tidak pernah turun ke rakyat? Mahasiswa bukan kasta terpisah, tetapi wajah lain dari rakyat yang kebetulan mendapat kesempatan belajar lebih dulu. Ilmu yang tidak membela rakyat, hanya menjadi alat kuasa.”
Ia juga mengutip pemikiran Tan Malaka dalam Madilog sebagai pengingat agar mahasiswa tidak meninggalkan rakyat.
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan kapak, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.”
Irvan kemudian menegaskan bahwa mahasiswa baru hari ini adalah bagian dari sejarah panjang perjuangan pemuda Indonesia.
“Sejarah selalu mencatat peran pemuda: tahun 1928 lahir Sumpah Pemuda, tahun 1945 pemuda mendesak proklamasi kemerdekaan, tahun 1966 mahasiswa menumbangkan Orde Lama, dan tahun 1998 mahasiswa memimpin reformasi. Dan hari ini, siapakah pemuda itu? Ya, itu kalian — kita — mahasiswa!”
Sebagai penutup, Irvan mengajak seluruh mahasiswa baru Universitas OSO untuk mengikrarkan Sumpah Mahasiswa Indonesia sebagai komitmen moral dalam perjalanan akademik dan sosial mereka.
Sesi pengenalan BEM ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan PKKMB Universitas OSO Pontianak 2025, yang dijadwalkan berlangsung hingga 18 September 2025, dengan agenda pembekalan akademik, penguatan karakter, serta pengenalan organisasi kemahasiswaan.