Menu

Mode Gelap
Komitmen Tingkatkan Kualitas, Lima Dosen Psikologi UM Pontianak Lulus Sertifikasi Dosen Presiden Mahasiswa UNOSO: Ilmu Harus Turun ke Rakyat, Mahasiswa Bukan Naik Kasta UM Pontianak Masuk 10 Besar SINTA, Bukti Komitmen Penelitian Berkualitas Orderan Ojek Online Menurun Akibat Hujan Lebat Hampir Sepekan di Pontianak-Kubu Raya Riko Nahkodai PRISMA (Persatuan Mahasiswa Mempawah) sebagai wadah kolaborasi dan kontribusi nyata bagi Mempawah. Kebakaran Hebat Landa Pasar Senggol Alas Kusuma, 14 Bangunan Hangus

Mempawah

JARING PEDAS: Gerakan Petani Mempawah Menuju Ekonomi Desa Mandiri

badge-check


					JARING PEDAS (Jaringan Petani Komoditas) Perbesar

JARING PEDAS (Jaringan Petani Komoditas)

Gagasankalbar.com – Upaya memperkuat perekonomian berbasis komoditas, puluhan petani dari Kecamatan Segedong dan Jongkat, Kabupaten Mempawah, mengikuti Pelatihan Manajemen Usaha Tani untuk Jaringan Petani Berbasis Komoditas selama dua hari 8 – 9 September, yang dilaksanakan di Kantor Desa Peniti Besar, 9 September 2025.

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan petani dari lima desa: Peniti Dalam I, Peniti Dalam II, Peniti Besar, Jungkat, dan Purun Besar. Tujuan utamanya adalah memperkuat JARING PEDAS (Jaringan Petani Komoditas) sebagai wadah gerakan ekonomi mandiri yang dibangun dari desa, oleh petani, untuk petani.

Suara Petani: Harapan untuk Mandiri
Salah satu perempuan petani, Halimah, menyampaikan pengalamannya dengan penuh semangat.

“Alhamdulillah selama 2 hari ini saya mendapat pelatihan yang benar-benar bermanfaat untuk saya sebagai petani. Banyak masukan bagus dan berguna untuk masa depan. Mudah-mudahan ke depan juga bermanfaat untuk orang lain,” ujarnya.

Halimah menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru.

“Kita jadi sadar bahwa petani memiliki peran besar dan harus mandiri, bukan hanya menunggu pasar, tetapi menggerakkan ekonomi di desa.”

Tantangan Sistem Pasar Konvensional
Menurut Lani Ardiansyah (akrab disapa Ucup), program ini lahir dari kondisi anomali di sektor pertanian saat ini.

“Petani terus bergantung pada pasar konvensional yang dikendalikan elite pemilik modal. Sirkulasi pasar ini hanya menguntungkan pihak tertentu dan membuat petani sulit berkembang,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, para petani diajak memikirkan solusi nyata: menciptakan pasar alternatif mandiri.

“Kami membayangkan para petani bisa menciptakan pasar dari desa mereka sendiri. Misalnya, petani kopi terhubung langsung dengan pengelola dan penjual di desanya. Dengan begitu, petani tidak lagi hanya menjadi produsen, tetapi juga bagian dari rantai nilai ekonomi yang menghubungkan langsung, sebuah Rantai Pendek Pemasaran,” kata Lani.

Perspektif Agroekologi: Produksi Berkelanjutan dari Desa
Gerakan JARING PEDAS tidak hanya berbicara soal kemandirian pasar, tetapi juga tentang cara produksi yang lebih berkelanjutan. Melalui prinsip agroekologi, petani didorong untuk mengelola lahan dengan cara ramah lingkungan, menjaga kesuburan tanah, serta mengurangi ketergantungan pada input eksternal yang mahal.

Dengan agroekologi, petani mampu menghasilkan pangan sehat, beragam, dan berkualitas, yang bukan hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.

Agroekologi menjadi pondasi penting agar pasar alternatif tidak hanya sekadar jalur distribusi baru, melainkan benar-benar sistem ekonomi yang adil dan lestari.

Rantai Pendek Pemasaran: Menyatukan Petani dan Konsumen
Konsep rantai pendek pemasaran juga menjadi strategi utama. Alih-alih hasil panen melewati banyak tangan perantara, petani Mempawah diarahkan untuk menjual langsung ke konsumen, koperasi, atau warung desa. Dengan begitu, harga yang diterima petani lebih adil, sementara konsumen memperoleh produk segar dengan harga wajar.

Rantai pendek ini juga mempererat hubungan sosial antara petani dan masyarakat, membangun kepercayaan, serta menciptakan solidaritas ekonomi. Pasar alternatif bukan sekadar ruang jual beli, tetapi ruang perjumpaan antara produsen dan konsumen yang sama-sama peduli pada keadilan pangan.
Menuju Ekonomi Desa yang Mandiri.

Pelatihan ini menjadi langkah awal JARING PEDAS dalam mewujudkan gerakan ekonomi berbasis komoditas lokal di Mempawah. Dengan memadukan agroekologi dan rantai pendek pemasaran, gerakan ini berupaya menciptakan sistem ekonomi desa yang tidak lagi bergantung pada pasar besar, tetapi mampu berdiri sendiri, adil, dan berkelanjutan.

“Gerakan ini diharapkan menjadi jalan keluar dari ketergantungan pada sistem pasar yang ada dan membuka peluang baru bagi kesejahteraan petani,” tutup Lani. ***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Riko Nahkodai PRISMA (Persatuan Mahasiswa Mempawah) sebagai wadah kolaborasi dan kontribusi nyata bagi Mempawah.

17 September 2025 - 09:07 WIB

Honorer R4 Mempawah Tuntut Kejelasan Usulan Formasi PPPK Paruh Waktu

19 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Trending di Mempawah