Menu

Mode Gelap
KNPI Pontianak Imbau Kreator Konten Bijak Bermedia Sosial Dukungan Penuh Pemkab untuk Kafilah Kubu Raya di MTQ ke-33 Kalimantan Barat Stand Kubu Raya Angkat Identitas Budaya dan Mangrove di MTQ ke-33 Kalbar Solidaritas Muhammadiyah: Distribusi Bantuan Tahap Pertama untuk Pengungsi Palestina Bumi Uncak Kapuas Hidupkan Tradisi Lewat Pawai Ta’aruf MTQ ke-33 Kalbar Kafilah Kubu Raya Angkat Tema “Benteng Iman, Mangrove Kehidupan” di Pawai Ta’aruf MTQ ke-33 Kalbar

Pontianak

Gelombang Aksi Nasional: HMI Pontianak Tegaskan Tuntutan Keadilan atas Kekerasan Polisi

badge-check


					Ketua HMI Cabang Pontianak, Muhammad Aby Raihan Perbesar

Ketua HMI Cabang Pontianak, Muhammad Aby Raihan

Gagasankalbar.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak dengan keras mengutuk tindakan represif aparat kepolisian terhadap dua kadernya yang menjadi korban kekerasan selama aksi demonstrasi “Kalbar Bergerak” di depan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat pada Rabu, 27 Agustus 2025. Aksi yang berlangsung ricuh ini diwarnai penggunaan gas air mata dan penahanan paksa terhadap 15 demonstran, termasuk dua kader HMI Cabang Pontianak, yang dilaporkan mengalami tindakan kekerasan dari polisi. Meski seluruh demonstran yang ditahan telah dibebaskan pada hari yang sama, HMI tetap menuntut keadilan atas pelanggaran hak asasi yang dialami kadernya.

Aksi yang diinisiasi oleh aliansi mahasiswa bertujuan menyuarakan aspirasi nasional, seperti pencabutan tunjangan anggota DPR RI, pengesahan RUU Perampasan Aset, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, penyelesaian masalah pertambangan emas tanpa izin (PETI), serta reformasi kepolisian. Namun, situasi memanas ketika massa berusaha menembus barikade keamanan, yang direspons aparat dengan tindakan keras, termasuk pemukulan dan penahanan paksa. Dua kader HMI Cabang Pontianak menjadi korban kekerasan aparat, dengan beberapa demonstran lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.

Ketua HMI Cabang Pontianak, Muhammad Aby Raihan menyatakan, “Kami mengutuk tindakan brutal aparat kepolisian yang menyerang aksi damai dengan gas air mata dan melakukan kekerasan terhadap dua kader kami serta 13 demonstran lainnya yang ditahan secara sewenang-wenang. Pembebasan mereka adalah langkah awal, tetapi tindakan represif ini mencoreng demokrasi dan tidak boleh dibiarkan. Kami menuntut keadilan untuk kader kami dan seluruh korban.” HMI mendesak Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Suyono, untuk segera mengusut tindakan kekerasan tersebut, memastikan akuntabilitas pelaku, dan mencegah pengulangan di masa depan.

Kericuhan ini merupakan bagian dari gelombang aksi nasional sejak 25 Agustus 2025, yang menyerukan reformasi sistemik dan penolakan terhadap kebijakan DPR. Meskipun Kapolresta Pontianak mengimbau aksi dilakukan secara damai, HMI Cabang Pontianak menilai pendekatan aparat justru memicu eskalasi dengan tindakan tidak proporsional.

Aby menambahkan untuk mengajak masyarakat untuk tetap tenang sembari mengawal isu ini hingga pelaku tindakan represif dimintai pertanggungjawaban. Aksi ini menegaskan tantangan dalam menjaga kebebasan berekspresi di tengah ketegangan antara demonstran dan aparat keamanan di Indonesia sepanjang 2025, sekaligus memperkuat komitmen HMI untuk memperjuangkan demokrasi yang adil dan beradab.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

KNPI Pontianak Imbau Kreator Konten Bijak Bermedia Sosial

15 September 2025 - 10:55 WIB

Pasien Tanpa Identitas Meninggal di RS Yarsi Pontianak Timur, Polisi Lakukan Penelusuran

3 September 2025 - 08:48 WIB

Ilustrasi Mayat

Pemkot Pontianak Menggratiskan Parkir di Pusat Souvenir Pontianak (PSP) : Omon-omon belakang kah?

21 Agustus 2025 - 09:58 WIB

Pembentukan Satgas Khusus Pemberantasan Premanisme di Kota Pontianak: Solusi atas Keresahan Warga atau Seremoni Semata?

16 Agustus 2025 - 13:27 WIB

MAN 1 Pontianak Raih Penghargaan dari BEI Kalbar dalam Program Guruku Investor Saham

5 Agustus 2025 - 12:28 WIB

Trending di Pontianak