Menu

Mode Gelap
Komitmen Tingkatkan Kualitas, Lima Dosen Psikologi UM Pontianak Lulus Sertifikasi Dosen Presiden Mahasiswa UNOSO: Ilmu Harus Turun ke Rakyat, Mahasiswa Bukan Naik Kasta UM Pontianak Masuk 10 Besar SINTA, Bukti Komitmen Penelitian Berkualitas Orderan Ojek Online Menurun Akibat Hujan Lebat Hampir Sepekan di Pontianak-Kubu Raya Riko Nahkodai PRISMA (Persatuan Mahasiswa Mempawah) sebagai wadah kolaborasi dan kontribusi nyata bagi Mempawah. Kebakaran Hebat Landa Pasar Senggol Alas Kusuma, 14 Bangunan Hangus

Hiburan Inspirasi

Dr. Mahathir Mohamad Genap 100 Tahun: Usia Boleh Menua, Gagasan Tetap Menyala

badge-check


					Tun Dr Mahathir bin Mohamad Perbesar

Tun Dr Mahathir bin Mohamad

Gagasankalbar.com – Dr. Mahathir Mohamad, negarawan paling berpengaruh dalam sejarah modern Malaysia, hari ini, 10 Juli 2025, genap berusia 100 tahun. Dilahirkan di Alor Setar, Kedah, pada 1925, Mahathir bukan sekadar nama dalam politik, melainkan sosok simbolik yang membentuk arah kebijakan, pembangunan, hingga identitas nasional Malaysia.

Perjalanan Mahathir dimulai dari dunia medis. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran di King Edward VII College of Medicine, Singapura, tahun 1953. Keputusannya untuk terjun ke dunia politik membawa transformasi besar dalam lanskap pemerintahan Malaysia. Sebagai Perdana Menteri terlama dalam sejarah negara itu, Mahathir memimpin selama 22 tahun (1981–2003) pada periode pertama, dan kembali memimpin Malaysia pada 2018–2020 setelah kemenangan bersejarah dalam usia 92 tahun, menjadikannya pemimpin tertua di dunia yang pernah menjabat.

Visinya tentang modernisasi tercermin dalam berbagai proyek besar yang ia dorong, seperti pembangunan Jalan Raya Utara-Selatan, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), kota administratif Putrajaya, hingga menara kembar Petronas yang kini menjadi ikon global Malaysia. Ia juga dikenal sebagai pencetus proyek mobil nasional Proton pada 1983, yang menjadi kebanggaan industri dalam negeri saat itu. Dalam menghadapi krisis keuangan Asia 1997, Mahathir mengambil pendekatan yang berbeda dari kebanyakan negara lain di kawasan dengan menolak bantuan IMF dan memilih pengendalian modal, sebuah keputusan yang kontroversial namun dinilai efektif dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

Meskipun telah memasuki usia seabad, Mahathir tetap aktif. Ia masih menulis, membaca, berkendara sendiri, bahkan berkuda. Dalam wawancaranya, ia mengungkapkan kunci panjang umur terletak pada pola makan sederhana, berat badan stabil di kisaran 60 kilogram, dan pikiran yang tenang. Ia menyebut prinsip “husnuzon” atau berpikir positif sebagai panduan hidupnya. Aktivitas fisik dan kebiasaan membaca menjadi rutinitas yang terus ia jalani, dan ia masih sesekali menerima tamu, termasuk dari kalangan pejabat negara maupun tokoh internasional.

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Anwar Ibrahim, menyampaikan ucapan selamat ulang tahun melalui media sosial dan menyebut Mahathir sebagai sosok yang menginspirasi melalui disiplin dan ketekunannya menjaga kesehatan di usia senja. Di kalangan politisi muda, seperti Syed Saddiq, Mahathir dianggap sebagai teladan yang membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk terus berpikir dan berbuat.

Meski dalam beberapa tahun terakhir Mahathir juga dikenal kritis terhadap berbagai kebijakan nasional dan global, termasuk menyuarakan pandangan yang kadang dianggap “ketinggalan zaman” oleh sebagian kalangan, namun keberaniannya menyampaikan opini tetap menunjukkan daya intelektual yang tak padam. Majalah Time menyebut Mahathir sebagai “one hundred years behind the times,” tetapi sekaligus mengakui bahwa ia tetap menjadi pengaruh penting dalam wacana politik Asia Tenggara.

Warisan Mahathir tidak hanya tercatat dalam pembangunan fisik Malaysia, tetapi juga dalam sikapnya terhadap kedaulatan nasional, kebijakan luar negeri yang independen, dan penguatan identitas bangsa. Gelar “Bapa Pemodenan Malaysia” yang disematkan padanya bukan sekadar penghormatan simbolik, melainkan refleksi atas kebijakan dan arah pembangunan nasional yang telah membentuk generasi demi generasi.

Hari ini, ketika Mahathir genap 100 tahun, Malaysia dan dunia tidak hanya menyaksikan perayaan ulang tahun seorang tokoh, tetapi juga merayakan ketahanan pikiran, disiplin hidup, dan semangat nasionalisme yang tetap menyala dalam diri seorang dokter yang menjadi pemimpin. Usia boleh menua, tapi gagasan Mahathir tetap menyala—menjadi suluh sejarah yang tak kunjung padam.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Edit Foto AI dengan Orang yang Sudah Tiada, Tren Baru Bernostalgia di Media Sosial

14 September 2025 - 02:36 WIB

Trending di Hiburan Inspirasi