Gagasankalbar.com – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sambas menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Meneguhkan Spirit Nasionalisme dalam Menangkal Paham Radikalisme di Generasi Muda” pada Kamis, 16 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Virtual Politeknik Negeri Sambas ini diikuti oleh mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Sambas. Acara ini menjadi ruang dialog konstruktif dalam memperkuat semangat kebangsaan dan kesadaran kolektif generasi muda terhadap ancaman paham radikalisme.
Dalam sambutannya, Bendahara Umum PWPM Kalbar, Wawan Gunawan, menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan moderasi beragama di kalangan pemuda. Ia menilai, generasi muda harus menjadi benteng utama dalam menjaga keutuhan bangsa dari ancaman ideologi yang dapat memecah belah persatuan. “Pemuda harus menjadi benteng terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang moderat. Semangat nasionalisme bukan hanya soal cinta tanah air, tetapi juga tentang menjaga persaudaraan dan keutuhan bangsa,” ujarnya

Dialog kebangsaan ini menghadirkan tiga pemateri utama, yakni Edi selaku Kepala Kesbangpol Sambas yang membahas peran pemerintah daerah dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan menangkal paham radikalisme di tingkat akar rumput; Ipda Dedy Apriandi, KBO Sat Intelkam Polres Sambas yang memaparkan strategi kepolisian dalam mendeteksi dini potensi radikalisme; serta Rizky Immanuddin dari PWPM Kalbar yang menyoroti pentingnya literasi digital dan peran pemuda Muhammadiyah dalam menyebarkan narasi positif di media sosial untuk menangkal propaganda ekstremisme.
Rizky Immanuddin menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi selama dialog berlangsung. Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan seputar isu kebangsaan dan tantangan radikalisme di era digital. Ia menegaskan kembali komitmen Muhammadiyah untuk terus berperan dalam menjaga keutuhan bangsa melalui gerakan dakwah dan pendidikan yang mencerahkan. “Diharapkan semangat nasionalisme dan kebersamaan di kalangan pemuda semakin kokoh dalam menghadapi tantangan zaman serta bahaya infiltrasi paham radikalisme,” pungkasnya.(Ewok)