Gagasankalbar.com – Kafilah Kabupaten Kubu Raya tampil memukau pada Pawai Ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan nomor urut 2 serta warna dominan biru dan merah, mobil hias Kubu Raya berhasil menarik perhatian masyarakat yang memadati halaman Gedung Satu Atap, lokasi utama pelaksanaan pawai.
Mobil hias tahun ini mengusung tema “Benteng Iman, Mangrove Kehidupan”. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kubu Raya, Rini Kurnia Solihat, mengatakan tema tersebut memadukan nilai spiritual dengan identitas lokal masyarakat Kubu Raya.

“Benteng yang ditampilkan di bagian utama mobil hias menjadi simbol pertahanan kokoh, melambangkan keimanan dan akhlak mulia. Seperti halnya benteng menjaga wilayah dari serangan, iman juga menjadi pelindung jiwa dari godaan serta tantangan zaman,” ujarnya.
Selain benteng, mobil hias juga menampilkan pohon mangrove yang tumbuh subur dengan akar menghujam ke bumi. Rini menjelaskan, mangrove dipilih karena menjadi identitas ekosistem pesisir Kubu Raya sekaligus simbol ketangguhan, keseimbangan, dan keberlanjutan.
“Kehadiran mangrove ini menjadi pesan bahwa menjaga lingkungan juga bagian dari ibadah, karena merawat bumi sama artinya dengan menjaga amanah Allah SWT,” tambahnya.
Pada sisi lain mobil hias, terdapat unsur kapal dengan tulisan ‘Kubu Raya Melaju’ yang melambangkan semangat kebersamaan masyarakat. Kapal ini menggambarkan bahwa perjalanan menuju masa depan gemilang hanya bisa dicapai dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, dengan iman sebagai kompas dan kelestarian alam sebagai pijakan.
Melalui perpaduan benteng, mangrove, dan kapal, Kafilah Kubu Raya ingin menyampaikan pesan bahwa kemajuan daerah tidak hanya ditentukan oleh aspek spiritual, tetapi juga oleh kepedulian terhadap lingkungan.
Kehadiran Kubu Raya dalam Pawai Ta’aruf MTQ ke-33 di Kapuas Hulu ini diharapkan menjadi momentum mempererat persaudaraan, memperkokoh iman, dan meneguhkan komitmen menjaga alam serta warisan budaya bagi generasi mendatang. *(Ewok)